Wartaindonews, Jayapura – Insiden penyerangan yang menewaskan lima orang pendulang emas di pertambangan emas rakyat Kampung Minim, Yahukimo, Papua, meresahkan warga.
Polda Papua mencatat sebanyak 283 warga sekitar pertambangan rakyat itu mengungsi ke Kabupaten Asmat.
“Ada 283 masyarakat saat ini di tempatkan di sebelah polres Asmat atau gedung kosong, dan Kapolres berupaya indentifikasi dari TKP, TKP mana, itu kan tempat pendulangan tradisional,” kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal, di Mapolda Papua, Jayapura, Rabu (4/9/2019) lalu.
Kamal mengatakan usai terjadi penyerangan, para warga mencoba mengungsi melintasi Sungai Digul dengan segala peralatan yang ada. Termasuk, meminjam speedboat milik kepolisian setempat.
“Ada beberapa yang gunakan speedboat polsek untuk selamatkan rekan-rekan. Masyarakat yang ada di sekitar lokasi ketika melarikan diri,” ucap Kamal.
Menurutnya, Kapolres Asmat saat ini tengah mendata para pekerja tambang. Mereka dikelompokkan sesuai asal-usulnya, sebab beberapa dari mereka merupakan pendatang dari Makasar, Jawa, hingga Sulawesi.
“Untuk memudahkan komunikasi, bahkan kita upayakan para pengusaha tambang untuk bisa hadir bantu mereka evakuasi,” kata Kamal. (Ririn/HMS)
Comment